Halo, statistician!
Uji-t adalah salah satu metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti, khususnya untuk membandingkan rata-rata antara dua populasi. Uji-t pertama kali dikembangkan oleh William Seely Gosset pada tahun 1915. Gosset menggunakan nama samaran Student sehingga metode ini juga dikenal sebagai uji-t Student. Huruf “t” dalam istilah Uji-t diambil dari huruf terakhir nama William Seely Gosset. Uji-t terbagi menjadi dua jenis, yaitu uji-t untuk pengujian hipotesis satu sampel dan pengujian hipotesis dua sampel. Uji-t dua sampel sendiri terbagi lagi menjadi dua kategori: uji-t untuk sampel independen (bebas) dan uji-t untuk sampel berpasangan.
Syarat yang harus dipenuhi uji-t :
- Distribusi data normal.
- Varians pada kedua kelompok sama.
Kali ini kita akan membahas tentang Uji-t dua sampel independen, nah uji-t dua sampel independen sendiri adalah uji statistik parametrik yang membandingkan dua kelompok yang tidak saling bergantung untuk melihat apakah terdapat bukti bahwa rata-rata populasi berbeda secara signifikan secara statistik. Uji ini melibatkan variabel terikat dan variabel bebas.
Data pada uji-t dua sampel independen harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:
- Variabel dependen harus bersifat numerik.
- Variabel independen bersifat kategorikal.
- Tidak ada hubungan antara subjek dalam setiap sampel atau kelompok.
- Sampel diambil secara acak dari populasi.
- Variabel dependen harus memiliki distribusi normal dalam setiap kelompok.
- Varian antara kedua kelompok harus sama.
- Tidak ada outlier.
Langkah uji-t dua sampel bebas :
- Tentukan HO dan H1
- Tentukan tingkat signifikansi
- Uji varian
- Hitung nilai t dan df
- Bandingkan nilai t hitung dengan t tabel
- Pengambilan keputusan hipotesis
- Hipotesis
Hipotesis pada Uji-t dua sampel bebas yaitu Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1), yang dapat dinyatakan dalam dua cara yang berbeda tetapi setara :
- H0: μ1 = µ2 (rata-rata dua kelompok sama)
- H1: µ1 ≠ µ2 (rata-rata dua kelompok tidak sama)
atau
- H0: μ1 – µ2 = 0 (perbedaan rata-rata dua kelompok sama dengan 0)
- H1: μ1 – µ2 ≠ 0 (perbedaan rata-rata dua kelompok tidak sama dengan 0)
Keterangan:
μ1 adalah rata-rata populasi kelompok 1
µ2 adalah rata-rata populasi kelompok 2
- Tingkat Signifikansi (α)
Nilai α adalah probabilitas terjadinya kesalahan tipe I, yaitu kesalahan saat menolak H0 yang sebenarnya benar. Tingkat signifikansi ini dapat disesuaikan dengan keinginan peneliti, namun nilai α yang umum digunakan adalah 0,05 (5%) dan 0,01 (1%). Nilai α berfungsi sebagai batas dalam proses pengambilan keputusan dalam uji hipotesis.
- Homogenitas Varian
- Varians tidak homogen jika F hitung > F tabel
- Varians homogen jika F hitung < F tabel
- Uji Statistik (t)
Uji statistik yang digunakan sesuai dengan asumsi varian. Hipotesis nol dan hipotesis alternatif sama pada kedua uji statistik yang sesuai asumsi varian.
Nilai t yang dihitung kemudian dibandingkan dengan nilai t kritis pada tabel distribusi t dengan derajat kebebasan (df) = n1 + n2 – 2 dan tingkat signifikansi yang dipilih.
Dasar pengambilan keputusan uji-t dua sampel bebas untuk mengukur ada tidaknya perbedaan rata-rata dua kelompok yang diuji dengan membandingkan t hitung dengan t tabel.
• Nilai t hitung > nilai t tabel maka Ho ditolak.
• Nilai t hitung < nilai t tabel maka Ho diterima.
Sumber :
Soeprajogo; Purnama and N. Ratnaningsih, “Perbandingan Dua Rata-Rata Uji-T,” Univ. Padjajaran, pp. 5–20, 2020.