Halo, Statistician! Pernah nggak sih kalian penasaran kenapa saat satu hal berubah, hal lain juga ikut berubah? Inilah yang disebut dengan korelasi. Pada Statistics Scope kali ini, kita akan menjelajahi konsep korelasi secara mendalam namun tetap mudah dipahami.
Korelasi adalah ukuran statistik yang mencerminkan kekuatan dan hubungan kuantitatif antara dua variabel atau lebih. Variabel dikatakan saling berkorelasi jika perubahan pada satu variabel diikuti oleh perubahan pada variabel lainnya. Dalam analisis korelasi, ada dua hal penting yang harus diperhatikan, yaitu arah korelasi dan besar korelasi.
Jenis Jenis Korelasi
Dengan mengetahui jenis-jenis korelasi, kalian dapat memilih pendekatan yang paling tepat untuk data yang Kalian miliki.
1. Koefisien Korelasi Pearson
Korelasi Pearson adalah metode yang paling umum digunakan untuk mengukur keterkaitan hubungan linier antara dua variabel kuantitatif, dengan syarat data tersebut berskala interval atau rasio dan berdistribusi normal.
Rumus Korelasi Pearson yaitu :
2. Koefisien Korelasi Spearman
Korelasi Spearman digunakan untuk mengukur keterkaitan hubungan linier antara dua variabel kuantitatif ketika data minimal berskala ordinal dan tidak berdistribusi normal. Berbeda dengan korelasi Pearson, korelasi Spearman menggambarkan hubungan monotonik, di mana kedua variabel cenderung bergerak ke arah yang sama tetapi tidak dengan laju yang konstan.
Rumus Korelasi Spearman yaitu :
dimana bi selisih rank antar sumber data
3. Koefisien Korelasi Parsial
Korelasi parsial lebih umum digunakan dalam penelitian kuantitatif dan analisis statistik linier. Melibatkan pertimbangan pengaruh atau efek dari variabel lain saat menghitung kekuatan hubungan antara dua variabel.
Rumus Korelasi Parsial yaitu :
Korelasi parsial antara X1 dengan Y; dengan X2 dianggap tetap (control)
Kriteria koefisien korelasi
Untuk memahami sejauh mana dua variabel saling berhubungan, kita perlu mempertimbangkan kriteria koefisien korelasi, yang memberikan informasi mengenai kekuatan dan arah hubungan antara variabel-variabel tersebut. Kriteria koefisien korelasi sebagai berikut :
Nilai r Mutlak | Kriteria Hubungan |
0 | Tidak Ada Hubungan |
0 – 0.49 | Hubungan Lemah |
0.5 – 0.79 | Hubungan Sedang |
0.8 – 0.99 | Hubungan Kuat |
1 | Hubungan Sempurna |
Arah Korelasi
Berdasarkan arahnya, korelasi dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Hubungan Positif (Jika X naik, maka Y juga naik dan jika X turun, maka Y juga turun)
2. Hubungan Negatif (Jika X naik, maka Y akan turun dan jika X turun, maka Y akan naik)
3. Tidak Ada Hubungan (Jika perubahan kadang searah tetapi kadang berlawan arah)
Pengujian Hipotesis
Sebagai langkah terakhir, untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel signifikan, maka perlu melakukan pengujian hipotesis korelasi. Dilakukan sebagai berikut.
1. Hipotesis
H0 : ρ= 0
H0 : ρ≠ 0
2. Taraf Kepercayaan (α)
3. Statistik Uji
4. Kriteria Uji
Sumber :
1. Hajarisman, N., & Herlina, M. Modul Praktikum Analisis Regresi
2. RevoU. Apa itu Korelasi? Pengertian dan contoh. From https://revou.co/kosakata/korelasi