KEMISKINAN DI DUNIA :
Mengapa Bisa Terjadi Peningkatan?
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu aksi perubahan secara global untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta menjamin keadilan dan kualitas hidup masyarakat. SDGs memiliki 17 tujuan dan 169 target, diharapkan semua tujuan dan target ini dapat tercapai pada tahun 2030. Tujuan utama dari 17 tujuan SDGs ini yaitu mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun (End Poverty in All Its Forms Everywhere). Hal ini disebabkan bukan hanya karena meningkatnya kemiskinan di dunia selama bertahun-tahun, tapi juga menyangkut berbagai hal aspek kehidupan lainnya.
Pada tahun 2021, menurut World Bank, Sudan Selatan menempati posisi pertama dalam negara dengan tingkat kemiskinan tertinggi di dunia. Selain Sudan Selatan, beberapa negara dari Benua Afrika pun berada di posisi teratas dalam peringkat negara dengan tingkat kemiskinan tertinggi.
Jika dibandingkan dengan negara Indonesia sendiri, persentase kemiskinan di Indonesia sempat menurun pada 2021 yang semula 10,14% pada bulan Maret menjadi 9.71% pada bulan September. Dari persentase tersebut Indonesia berada di urutan ke 101, artinya Indonesia masih mampu untuk mempertahankan negaranya sebagai negara berkembang. Lalu, mengapa kemiskinan masih terus meningkat?
1. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi
Tingkat pertumbuhan penduduk suatu negara menjadi lebih besar karena angka kelahiran yang tinggi. Oleh karena itu, lapangan pekerjaan yang tersedia untuk orang-orang yang membutuhkan pekerjaan guna memenuhi kebutuhan dasar menjadi terbatas. Selain itu, ketika pertumbuhan penduduk tinggi tetapi tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan menyebabkan meningkatnya angka kemiskinan.
2. Masyarakat pengangguran meningkat
Masalah pengangguran selalu menjadi permasalahan yang sulit dipecahkan di negara manapun. Dengan bertambahnya populasi setiap tahun, akan menyebabkan meningkatnya jumlah orang pencari kerja, dan seiring itu tenaga kerja juga akan bertambah. Jika pekerja tidak dapat memasuki pasar tenaga kerja, mereka diklasifikasikan sebagai pengangguran.
Apapun faktor yang mempersulit pengurangan pengangguran, pemerintah perlu fokus pada penciptaan kesempatan kerja dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia. Kependudukan erat kaitannya dengan keprihatinan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, yaitu pengangguran
3. Pendidikan yang rendah
Jika seseorang dengan pendidikan yang rendah, ia akan cenderung tidak memiliki keterampilan atau wawasan pengetahuan yang cukup untuk mendapatkan suatu pekerjaan yang layak. Hal ini menyebabkan seseorang kesulitan bersaing dengan orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi dalam mendapatkan pekerjaan ataupun dalam membangun usaha. Oleh karena itu, angka pengangguran yang disertai angka kemiskinan kian terus bertambah.
4. Terjadi bencana alam
Bencana alam dapat menjadi salah satu faktor yang tidak dapat dihindari dalam terjadinya kemiskinan. Segala bentuk bencana alam yang menimbulkan kerusakan dan kerugian baik dari segi harta benda maupun segi psikologis bagi masyarakat yang mengalaminya. Kehilangan harta benda tentunya dapat membantu meningkatkan persentase kemiskinan.
5. Distribusi pendapatan yang tidak merata
Distribusi pendapatan yang tidak merata dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan pada pola kepemilikan sumber daya. Secara umum, masyarakat yang memiliki sumber daya terbatas dan langka umumnya hidup di bawah garis kemiskinan. Pertumbuhan penduduk juga ikut berpengaruh karena semakin tinggi pertumbuhan penduduk yang tidak diselingi dengan kenaikan pendapatan nasional akan membuat pendapatan per kapita lebih kecil.