AKSI ANDAL KOMNAS P3A DALAM MENANGANI KASUS PEMBERDAYAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK
Bandung β perempuan dan anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap tindak kekerasan. Pada tahun 2013 lalu, ragam kasus yang melibatkan kaum perempuan dan anak sebagai korban, berkembang secara signifikan dan mendesak untuk harus segera dituntaskan. Mulai dari kasus kekerasan, trafficking, pelecehan seksual, eksploitasi anak dan perempuan, hingga kasus anak berhadapan dengan hukum. Masing-masing kasus membutuhkan perhatian khusus agar penanganan yang diberikan pun tepat sasaran.
Akibat dari beragam kasus yang melibatkan perempuan dan anak, sejauh ini tercatat adanya Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) di 500 Mapolres, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di 27 Provinsi dan 197 Kabupaten/Kota, serta 123 lembaga layanan korban kekerasan berbasis rumah sakit.
Adapun kasus menjadi perhatian Komnas Perlindungan Anak yang marak terjadi di akhir Desember tahun 2021 adalah pencabulan yang terjadi di pesantren Kota Bandung. Serta sebagai ganjarannya, pelaku bisa dihukum 15 tahun hingga 20 tahun penjara.
Dan pada tahun 2021 pula, Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait memberikan penghargaan atas kinerja Polresta Bandung dalam pengungkapan kasus kekerasan terhadap anak.
“Saya mewakili Dewan Komisioner Komnas Perlindungan Anak memberikan penghargaan ini karena mengamati proses-proses pengungkapan kasus kekerasan terhadap anak,” ungkap Aris usai memberikan penghargaan di Mapolresta Bandung, Selasa 1 Maret 2022.
Selain penghargaan yang diberikan kepada Mapolresta Bandung, selama tahun 2021 ini, DP2KBP3A Kota Sukabumi berhasil menangani sebanyak 57 kasus. Datanya tercatat dalam aplikasi Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPPA).
Oleh karenanya, untuk mengingatkan betapa pentingnya menjaga generasi bangsa dari kekerasan dan pelecehan seksual, PPT-PPA yang berada di bawah naungan Dinas KB-PP terus intens melakukan penyuluhan. Serta faktor internal seperti orang tua dan anak yang memiliki konektivitas yang sangat baik, maka potensi kekerasan maupun pelecehan seksual, bisa dihindari.
Kelompok 8 (teks berita)
- Azmy Minanda Hermiadi (10060121024)
- Chelsea Fitria Mubarok (10060121078)
- Diana Erviana (10060121048)
- Estu Widya Putri (10060121051)
- Kariim Kurniawan Pamungkas Andawali Putra (10060121004)
- Nazwa Aliatul Marits (10060121019)
- Puja Fauziyah Aulia Rasyidin (10060121081)
- Ratna Agustina (10060121017)
- Shalwadira Noerizha (10060121069)
- Siti Fatimah (10060121097)
- Trida (10060121073)
- Yanuar Pramana Syamsudin (10060121010)